PENDAHULUAN
Ilmu pendidikan, sebagai disiplin ilmu dan sebagai lapangan keahlian bagi tenaga-tenaga kependidikan terus berkembang sesuai dengan makin luas dan dalamnya lingkup permasalahan dan tuntutan-tuntutan baru yang timbul. Dewasa ini untuk calon tenaga kependidikan dituntut adanya penguasaan sejumlah pengetahuan dan keterampilan, yang dapat memperkuat pengembangan pendidikan nasional. Untuk ini bahan-bahan yang dapat memperluas cakrawala pandangan kependidikan perlu disusun, agar dengan demikian dapat memberi sumbangan terhadap pengayaan aspek-aspek pendidikan nasional yang masih perlu diperkaya atau dikembangkan.
Oleh karena pendidikan nasional perlu dijaga agar tidak terisolasikan dari perkembangan pendidikan yang relevan di luar negeri, maka calon tenaga kependidikan perlu mempunyai pengetahuan tentang pendidikan di luar batas negeri sendiri. Dengan jalan ini akan tumbuhlah rasa saling mengerti, saling menghargai, dan adanya kerelaan untuk menyesuikan unsur-unsur pendidikan dari luar, yang dapat menunjang usaha peningkatan pendidikan nasional.
Banyak faktor yang menjadi pendukung peningkatan mutu pendidikan, baik faktor dari dalam negeri sendiri ataupun dari luar negeri. Yang terpenting dalam hal ini obyek atau sasran yang akan dibandingkan/dituju jelas. Maka dari itu perlu persiapan matang-matang demi kelancaran suatu sistem pendidikan, agar supaya tujuan yang dicita-citakan menjadi tujuan.
PEMBAHASAN
PERBANDINGAN PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Setiap disiplin ilmu, minimal harus memenuhi tiga syarat pokok, yaitu :
1. Harus mempunyai obyek atau sasaran studi yang jelas;
2. Harus mempunyai metode atau cara penelitian yang tersediri dan jelas, yang menunjukkan bagaimana cara kerja dan proses penelitian terhadap obyeknya berlangsung; dan
3. Harus mempunyai ruang lingkup dan sistematika yang jelas pula.
4. Mempunyai kegunaan dan manfat, atau tujuan yang jelas.
Perbandingan pendidikan, sebagai suatu disiplin ilmu, juga tidak lepas dari tuntutan akan terpenuhinya persyaratan-persyaratan itu. Berikut akan dianalisa lebih lanjut, sejauh mana perbandingan pendidikan sebagai disiplin ilmu, telah memenuhi persyaratan yang dimaksudkan.
Obyek atau sasaran studi perbandingan pendidikan :
Dalam studi ilmiah, dikenal adanya dua macam obyek, yaitu obyek formal dan obyek material, beberapa ilmu pengetahuan yang sejenis, mempunyai obyek tertentu yang khuhus, yang merupakan aspek atau bagian tertentu dari obyek yang sama tersebut. Obyek yang sama atau obyek bersama antara beberapa cabang ilmu pengetahuan yang sejenis tersebut, disebut sebagai obyek material sedangkan obyek tertentu atau khusus setiap cabang ilmu pengetahuan disebut sebagai obyek formal dari suatu cabang ilmu pengetahuan, Nampak jelas dari rumusan definisi ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
Sesuai dengan namanya, obyek material studi perbandingan pendidikan, adalah masalah atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, memang mencakup permasalahan yang sangat luas, seluas masalah hidup dan perikehidupan manusia, dan telah menjadi obyek studi berbagai macam ilmu pengetahuan kemanusiaan tersebut, telah mengkhususkan obyek studinya pada “masalah-masalah” yang berkaitan dengan bagaimana orang tua/geneasi tua mempersiapkan anak /generasi mudanya, agar nantinya mampu melaksanakan tugas-tugas hidup dan mengembangkan kehidupannya di masa yang akan datang atau dengan singkat “proses pendewasaan anak”.
Dalam proses pendewasaan anak ini, ternyata telah menimbulkan “sistem pendidikan” yang berbeda-beda antara kelompok masyarakat/bangsa yang satu dengan lainnya. Dan setiap kelompok masyarakat/bangsa tersebut, mempunyai sistem pendidikannya sendiri-sendiri, yang merupakan warisan turun menurun dari generasi-generasi sebelumnya., dan yang telah dikembangkan dari generasi kegenerasi secara berkelanjutan.
Studi tentang sistem pendidikan yang berlaku sekarang dari berbagai kelompok masyarakat/bangsa, menimbulkan ilmu pendidikan sistematis, yang disebut juga sebagai ilmu pendidikan teoritis. Studi tentang pertumbuhan dan perkembagan sistem pendidikan suatu masyarakat/bangsa tertentu, menimbulkan ilmu pendidikdn sistematis yang disebut juga sebagai ilmu pendidikan toritis. Dan studi tentang praktek-praktek pelaksanaan pendidikan pada suatu masyarakat/bangsa tertentu, menimbulkan ilmu pendidikan praktis. Dan apa yang menjadi obyek formal ilmu pendidikan perbandingan ? ilmu perbandingan pendidikan, adalah merupakan studi tentang pendidikan dengan menggunakan pendekatan perbandingan { a comparative study of education }. Sasaran atau obyek khususnya adalah sistem, teori dan praktek pendidikan yang ada sekarang, yang berlangsung pada berbagai masyarakat/bangsa di dunia dewasa ini, dengan menggunakan pendekatan perbandingan. Obyek khusus atau obyek formal tesebut nampak secara jelas dalam definisi tentang pendidikan perbandingan, sebagaimana dikemukakan 0leh Good misalnya, sebagai lapangan studi yang mempunyai tugas untuk mengadakan perbandingan teori dan praktek pendidikan sebagaimana terdapat pada beberapa negeri; atau sebagaimana dikemukakan kandel, sebagai studi mengenai teori dan praktek pendidikan sekarang, sebagaimana dipengaruhi oleh berbagai macam latar belakang.
Metode studi perbandingan pendidikan :
Sebagai studi perbandingan, maka metode pokok/utama dalam ilmu perbandingan pendidikan ini, adalah metode perbandingan, atau metode komparatif, yang dimaksudkan adalah suatu cara penelitian untuk menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara berbagai obyek yang diteliti, baik berupa benda-benda, orang, prosedur kerja, ide-ide, konsep dan sebagainya. Dapat juga memperbandingkan kesamaan pandangan, konsep, dan perubahan-perubahan pandangan konsep seseorang, grup, negara, terhadap kasus, orang, peristiwa atau ide-ide tertentu.
Dalam hubungannya dengan studi perbandingan pendidikan, maka metode komfaratif { perbandingan} yang dimaksudkan adalah memperbandingkan dua atau lebih sistem pendidikan {teori dan praktek pendidikan} yang berlaku pada Negara-negara lain; dan dapat pula memperbandingkannya dengan konsep, teori dan praktek pendidikan yang berlaku di Negara sendiri. Dalam pelaksanaanya, yang diperbandingkan adalah aspek-aspek atau faktor-faktor tertentu dari sistem pendidikan bangsa-bangsa tersebut, misalnya aspek tujuan pendidikannya, aspek pendidikan gurunya, aspek politiknya, aspek sosialnya, aspek perjenjangnya, dan sebagainya. Metode komparatif ini, dalam prakteknya dalam studi perbandingan pendidikan, lebih berfungsi sebagai pendekatan dan metode analisa data, sedangkan untuk pengumpulan data-data yang akan diperbandingkan, maka menggunakan metode-metode lain, yaitu :
1) Metode diskriftif, yaitu cara penelitian dengan jalan mendiskripsikan {menguraikan, menafsirkan dan memaoarkan apa-apa yang ada}; tentang kondisi-kondisi atau saling berhubungan yang ada, tentang praktek-praktek pendidikan yang berlaku, tentang kepercayan, pandangan-pandangan, atau sikap dan tingkah laku kependidikan tertentu, tentang proses-proses pendidikan yang sedang berlangsung, atau aliran-aliran pendidikan yang ada, dan sebagainya.
2) Metode filosofis, yaitu suatu cara penelitian dengan jalan mengungkap konsep-konsep yang ada. Dalam pendidikan banyak istilah-istilah yang digunakan, yang berujud sebagai konsep-konsep, seperti anak, orang tua, orang dewasa, berbagai nilai dan norma, dan sebgainya. Dalam pendidikan juga dikenal adanya teori-teori, yang mempunyai peranan sebagai landasan konseptual dari pendidikan. Untuk memehami dan mengungkapkan pengertian atau makna-makna dari brbagai macam konsep knsep dan teori yang ada dalam pendidikan itulah, fungsi metode filosofis dalam penelitian pendidikan. Dan ada kaitannya dengan studi perbandingan pendidikan, metode filosofis sangat diperlukan untuk memahami pengrtian dan makna isdtilah-istilah, konsep-konsep dan teori-teori pendidikan yang berlaku pada suatu bangsa/ masyarakat tertentu dengan pandangan hidupnya yang tertentu pula yang berbeda dengan yang berlaku pada masyarkat/bangsa lainya.
3) Metode historis, yaitu suatu cara penelitian untuk mengungkapkan keadaan, peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian pada masa lalu, dalam hubungannya dengan keadaan sekarang. Metode historis dalam penelitian pendidikan, adalah suatu wahana sistematis serta obyektif, nenilai dan menafsirkan bukti-bukti tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa pendidikan yang sudah lampau itu, hingga dapat dimengerti pada masa sekarang. Dengan demikian, dengan menggunakan metode historis itu, peneliti berusaha untuk menampilkan tipe ideal pendidikan pada masa silam, agar dibaca pada masa sekarang. Dalam kaitannya dengan studi perbandingan pendidikan, maka penggunaan metode historis, berarti memperbandingkan berbagai tipe ideal pendidikan masa silam dari berbagai bangsa/masyarakat yang ada sekarang ini.
4) Metode statistika, yaitu cara penelitian dengan menggunkan data-data statistik yang telah ada tentang berbagai hal atau aspek yang berhubungan dengan obyek penelitian; guna mengungkapkan atau menganalisa adanya hubungan-hubungan antara berbagai variable penelitian. Metode statistik dalam penelitian pendidikan, sangat brkepentingan dengan data-data statistik yang berhubungan dengan kependudukan, kekayaan atau penghasilan, jumlah murid, jumlah lembaga pendidikan, jumlah guru, dan sebagainya. Dengan demikian, metode statistik ini penggunaanya lebih bersifat sebagai metode analisa data. Sedangkan data-data statistik tersebut bisa terkumpul atau tersedia, tentunya dengan menggunakan metode pengumpulan data lainnya.
Ruang lingkup studi perbandingan pendidikan
Secara garis besarnya, ruang lingkup studi perbandingan pendidikan ini, bisa dilihat dari definisi seperti yang dikemukakan oleh kandel, yang mencakup tiga bidang pokok, yaitu :
Bidang yang berhubungan dengan teori dan praktek pendidikan sekarang; bidang inilah yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan sistem pendidikan yang ada dan berlaku pada suatu nasyarakat/bangsa atau Negara. Dalam suatu sistem pendidikan pada suatu Negara atau bangsa, disamping teori dan praktek pendidikan tersebut, terdapat juga unsurnya yang lain, yang penting, yaitu konsep pendidikan. Konsep artinya ide-ide atau pemikiran-pemikiran atau makna-makna tertentu yang berkaitan dengan berbagai masalah yang ada dan berhubungan dengan pendidikan. Bertemunya ide-ide, pemikiran atau makna-makna tersbut dengan praktek penyelenggaraan pendidikan secara nyata membentuk teori-teori pendidikan. Teori pendidikan yang diwujudkan dalam praktek, menghasilkan usaha pembaharuan praktek pendidikan. Dan praktek penyelenggaraan yang baru itu, dievaluasi dan diukur keberhasilannya bedasarkan konsep-konsep atau ide-ide yang berlaku, akan menghasilkan teori yang baru. Dengan demikian, ketiga komponen tersebut, yaitu konsep, teori dan praktek pendidikan menjadi satu kesatuan sistem pendidikan yang bertumbuh-kembang secara dinamis.
Factor-faktor yang mempengaruhi terbetuknya sistem pendidikan suatu masyarakat/bangsa atau Negara tertentu; yang menurut apa yang dikemukakan kandel sebagai; berbagai macan latar belakang yang mempengaruhi teori dan praktek pendidikan. Faktor-faktor atau latar belakang yang mempengaruhi terwujudnya suatu sistem pendidikan tertentu, yang dimaksudkan adalah factor-faktor politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, agama, filsafat, ilmu pengetahuan, teknologi dan sebagagnya. Hubungan antara pendidikan (teori dan prakteknya)dengan faktor-faktor,dengan faktor-faktor tersebut satu dengan lainnya dalam kehidupan masyarakat/bangsa/Negara terentu, adalah merupakan bidang garapan (termasuk ruang lingkup) studi perbandingan pendidikan.
Bidang sejarah pendidikan; sejarah pendidkan adalah merupakan masa lalu pendidikan suatu atau bangsa yang Nampak pada masa sekarang. Menurut konsep sejarah, bahwa kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa kependidikan), mempunyai pengaruh dan bahkan menentukan keadaan dan situasi masa kini, dan akan menunjukkan keadaan dan situasi masa depan.
Dari ketiga bidang garapan yang pokok itu, para ahli studi perbandingn pendidikan, biasanya merumuskan beberapa permasalahan operasianal dan terbatas, untuk menjadi bidang garapannya masing-masing. Tentunya sesuai dengan interes. Dan pusat perhatiannya masing-masing pula.
Kegunaan / manfaat studi perbandingan pendidikan :
1) Studi perbandingan pendidikan, sebagai studi tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan, sudah barang tentu akan sangat berguna atau memberikan sumbangan bagi pertumbuhan atau perkembangan ilmu pendidikan, baik ilmu pendidikan yang bersifat teoritis atau filosofis, ilmu pendidikan yang bersifat historis. Disamping memiliki nilai guna untuk mnumbuh-kembangkan ilmu pendidikan.
2) Disamping memiliki nilai guna untuk menumbuhkembangkan ilmu pendidikan itu, studi perbandingan pendidikan, juga mempunyai nilai-nilai guna yang bersifat praktis, antara lain :
3) Dengan studi perbandingan pendidikan antara berbagai Negara/bangsa, maka palinga tidak akan terjadi pengertian dan pemahaman yang berifat timbal-balik dan saling pengertian antar bangsa dan Negara-negara yang mempunyai system pendidikan yang ber-beda-beda tersebut. Selanjutnya akan saling Mengetahui kekuatan dan kelebihn serta kekurangan dan kelemaha masing-masing, yang pada akhirnya akan mendorong terwujudnya kerjasama dan saling membantu dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi masing-masing bangsa/Negara.
4) Dengan mengadakan studi perbandingan pendidikan di luar batas/lingkungan Negara/bangsa sendiri, diharapkn akan memperluas wawasan dan pengetahuan kita tentang sistem pendidikan yang berlaku dan berkembang di Negara lain. Terutama dikalangan bangsa-bangsa yang sudah maju dan modern. Dan dengan demikian, diharapkan akan terjadi proses atau paling tidak akan memberikan pengaruh terhadap usaha-usaha pembaharuan dan modernisasi system penddikan kita sediri.
5) Dengan studi perbandingan pendidikan itu, juga akan mendorong timbulnya sikap keterbukaan antar bangsa, untuk saling hormat menghormarti, saling memberi dan menerima, atas dasar persamaan, kebebasan dan persaudaraan, untuk mewujudkan kehidupan bersama antar bangsa yang aman, damai dan sejahtera. Kehidupan yang demikian itulah, yang dikhendaki oleh misi Islam sebagai “rahmatan lil’alamin’. Dengan demikian sebagai, studi perbandingan pendidikan ini, juga mempunyai daya guna bagi realisasi misi atau tujuan ajaran islam untuk mewujudkan kehidupan yang aman, damai dan sejahtera, atau sebagai rahmatan lil ‘alamin .
Dari aspek manfaat/kegunaan seperti yang telah dijelaskan di atas, tentunya kita berharap agar mutu pendidikan di Negara kita khususnya, dapat menjadi lebih baik serta elemen-elemen yang ada di dalamnya dapat mengambil dan merealisasikan manfaat/kegunaan dari studi perbandingn pendidikan tersebut.
PENUTUP
KESIMPULAN.
Penguasaan dari sejumlah pengetahuan dan keterampilan adalah tuntutan yang harus dipenuhi oleh tenaga kependidikan dewasa ini. Maka pengembangan terhadap pengayaan aspek-aspek pndidikan harus dikembangkan, bukan hanya aspek yang ada di dalam negeri akan tetapi aspek dari luar negeri sekalipun harus diketahui untuk memperluas cakrawala kaum pendidik khususnya.
Dan dengan adanya unsur-unsur pendidikan luar jangan sampai ditolak mentah – mentah , akan tetapi dibandingkan , Karena pada dasarnya unsur-unsur tersebut dapat menunjang usaha Peningkatan Pendidikan Nasional di Negara kita.
Maka untuk mengkondisikan hal-hal tersebut di atas, perlu secepatnya mendisiplinkan ilmu, agar obyek atau sasaran yang dituju menjadi jelas dan tepat. Adapun yang perlu digaris bawahi yaitu , jika membandingkan obyek, konsep, teori dan praktek yang disampaikan diterapkan, karena banyak aspek atau factor – factor yang menjadi draf pengembangan, seperti: Aspek guru, ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
REFERENSI.
Tadjab ,M.A. Drs. Perbandingan Pendidikan Studi Perbandingan Tentang Beberapa Aspek Pendidikan Barat Modern, Islam dan Nasional, karya Abditama, Surabaya, 1994.
Barnadib Imam,M.A., Ph.D. Prof, Pendidikan Perbandingan, Buku 1 Dasar-dasar,Andi offset, Yogyakarta, 1994.